Rete Ro Kae Binek Rete Ro Kae Opun Soron Bala Binek Rete Ro Kae
Proses Pernikahan budaya lamahoplot diawali dengan acara pertunangan dengan sebuah sermonial adat yang kita sebut dokakelermal.
Proses Pernikahan budaya lamahoplot diawali dengan acara pertunangan dengan sebuah sermonial adat yang kita sebut dokakelermal.
Dalam
proses ini kedua belah pihak sudah
melalui proses yang panjang dengan berbagai kesepakatan yang telah diputuskan
bersama. Untuk budaya Lamaholot sangatlah rumit karena dari berbagai suku yang
ada, dengan ketentuan yang berbeda dari
kesepakatan yang sudah diambil oleh kedua belah pihak. Sebagai satu jalinan ikatan bisanya pihak laki-membawa sepasang anting adat sebagai tanda ikatan dari hubungan keduakeluarga/suku.
Dalam
kesepakatan tentu kita akan menemukan begitu banyak hal yang harus di dipenuhi
oleh pihak laki-laki yang menjadi ketentuan/tuntutan adat yang menjadi warisan
budaya yang tidak dapat ditinggalkan.
Dalam
menentukan belis/anamihak bagi wanita yang akan dipinang adalah gading, dan
apabila sudah disepakati nilai dari sebuah gading akan ditentukan dalam bahasa
adat yakni kehe'bong.
Dari nilai ini akan diketahui berapa banyak kehe'bong yang akan ditanggung oleh pihak laki-laki. Jika nilai kehe'bongnya tinggi dari sebuah gading maka pihak laki-laki akan meminta balasan dari tingginya kehe'bong itu.
Dari nilai ini akan diketahui berapa banyak kehe'bong yang akan ditanggung oleh pihak laki-laki. Jika nilai kehe'bongnya tinggi dari sebuah gading maka pihak laki-laki akan meminta balasan dari tingginya kehe'bong itu.
Nilai
kehebong menentukan balasan yang harus ditanggung oleh pihak wanita berupa
gading atau sarung adat dan gelang
gading.
Apabila
kedua belah pihak sudah ada kesepakatan belis maka akan dibicarakan lagi satu
bagian lagi yakni ai susu mama atau istilah adat inan ne giling. Dalam
pembicaraan kedua belah pihak akan bersepakat bisa berupa gading atau anting
adat. Pihak wanita jika mengatakan mata
wein metik tu atau jue istilah adat
berarti itu gading. Namun nilai gading akan ditentukan lebih rendah dari
belis/anamihak.
Proses
ini sudah disepakati maka ada satu bagian yang akan dibicarakan lagi yakni
puken tawan wai mata atau bisa disebut epun/om. Untuk pihak opualap akan
menentukan bagiannya sendiri apa bila proses belis, airsusu mama sudah
selesai. Opualap akan berbicara bagian
yang akan ia terima sebagai satu proses adat dengan istilah epun ne bleong.
Semua
proses pembicaraan adat sudah selesai maka akan ditentukan waktu untuk proses
masuk minta. Dalamadat lamaholot di kenaldengan istilah doka kelermal atau
antar sirih pinang.
Proses
ini pihak laki-laki akan mendatangi pihak wanita dengan nyanyian adat atau
urisele yakni nyanyian pantun yang mengisahkan seorang anak wanita akan
dijemput dan dibawah masuk dalam suku
yang baru.
Sesampainya
di rumah pihak wanita akan dijemput dengan nyanyian urisele dan membawa anak
laki masuk kedalam rumah sambil menunggu si wanita. Dari pihak wanita akan merias
si gadis dengan pakaian adat untuk melayani pihak laki-laki dan tamu. Dalam
proses adat kedua pengantin sudah
menjadi satu.
Keduanya akan berjalan sambil mebawah tempat sirih dan pinang bisa disebut giling no wayak, untuk melayani tamu yang ada.
Keduanya akan berjalan sambil mebawah tempat sirih dan pinang bisa disebut giling no wayak, untuk melayani tamu yang ada.
Beginilah
ritus adat belis lamaholot yang menjadi warisan budaya yang perlu
dilerstarikan.
Budaya
Lamaholot sudah dijalankan turun-temurun yang menjadi warisan budaya bagi
masyarakat Flores dan Lembata ribuan tahun yang lalu dan diikuti hingga saat
ini.